MAINTENANCE CD - ROOM
MAINTENANCE
CD - ROOM
Dua
pelayanan penting kegiatan-kegiatan produksi adalah pemeliharaan (maintenance)
dan penanganan bahan (material handling). Pemeliharaan yang baik menjamin bahwa
fasilitas-fasilitas produktif akan dapat beroperasi secara efektif. Hal ini
dihasilkan dari suatu kombinasi pemeliharaan preventif yang mengantisipasi daya
pakai mesin-mesin dan perbaikan kerusakan, bila terjadi, secepat mungkin
sehingga biaya sistem mesin tidak produktif dan tenaga kerja menganggur dapat
diminimumkan.
Berbagai sistem penanganan bahan juga esensial bagi produksi efektif. Apakah bahan-bahan dipindahkan dengan truk pengangkut bahan atau sistem ban berjalan kompleks yang dikendalikan komputer, kegiatan utama adalah mengkoordinasi perpindahan atau pergerakan bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi dari satu fasilitas lain agar bahan yang tepat ada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat dan dalam kuantitas yang tepat.
Tujuan Pemeliharaan
Tujuan utama fungsi pemeliharaan adalah :
1. kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi
2. menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu
3. untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai investasi tersebut.
4. untuk mencapai tingakat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien keseluruhannya
5. menghindari kegiatan maintenance yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja
6. mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.
Berbagai sistem penanganan bahan juga esensial bagi produksi efektif. Apakah bahan-bahan dipindahkan dengan truk pengangkut bahan atau sistem ban berjalan kompleks yang dikendalikan komputer, kegiatan utama adalah mengkoordinasi perpindahan atau pergerakan bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi dari satu fasilitas lain agar bahan yang tepat ada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat dan dalam kuantitas yang tepat.
Tujuan Pemeliharaan
Tujuan utama fungsi pemeliharaan adalah :
1. kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi
2. menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu
3. untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai investasi tersebut.
4. untuk mencapai tingakat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien keseluruhannya
5. menghindari kegiatan maintenance yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja
6. mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.
Jenis-Jenis Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan (maintenance) pada perusahaan adalah untuk menunjang operasi produksi suatu perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa/ non-manufaktur. Maintenance dibagi menjadi beberapa kriteria sebagai berikut :
Kegiatan pemeliharaan (maintenance) pada perusahaan adalah untuk menunjang operasi produksi suatu perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa/ non-manufaktur. Maintenance dibagi menjadi beberapa kriteria sebagai berikut :
1. Preventive Maintenance
Yang dimaksud dengan preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi. Preventive maintenance ini sangat penting karena kegunaannya yang sangat efektif dalam menghadapi fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk dalam golongan ”critical unit”. Sebuah fasilitas atau peralatan produksi akan termasuk dalam golongan ”critical unit”, apabila :
a. Karusakan fasilitas atau peralatan tersebut akan membahayakan kesehatan atau keselamatan para pekerja
b. Kerusakan fasiliatas ini akan mempengaruhi kualitas dari produk yang dihasilkan
c. Kerusakanfasilitas tersebut akan menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi
d. Modal yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut atau harga diri dari fasilitas ini adalah cukup besar atau mahal.
Dalam prakteknya preventive maintenance yang dilakukan oleh perusahaan pabrik dapat dibedakan atas : Rountine Maintenance dan Periodic Maintenance.
Rountine Maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara rutin misalnya setiap hari. Sebagai contoh kegiatan rountine maintenance adalah pemebersihan fasilitas/ peralatan, pelumas (lubrication) atau pengecekan olinya, serta penegecekan isi bahan bakarnya dan mungkin termasuk pemanasan (warmingup) dari mesin-mesin selama beberapa menit sebelum dipakai beroperasi sepanjang hari.
Periodic Maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara periodic atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya setiap satu minggu sekali, lalu meningkat setiap bulan sekali, dan akhirnya setiap satu tahu sekali. Periodic maintenance dapat dilakukan pula dengan memekai lamanya jam kerja mesin atau fasilitas produksi tersebut sebagai jadwal kegiatan, misalnya setiap seratus jam kerja mesin sekali dan seterusnya. Jadi sifat kegiatan maintenanceini tetap secara periodic atau berkala. Kegiatan periodic mainntenance ini adalah jauh lebih berat daripada kegiatan rountine mainntenance. Sebagai contoh dari kegiatan periodic maintenance adalah pembongkaran carburator ataupun pembongkaran alat-alat di bagian sistem aliran bensin, penyetelan katup-katup pemasukan dan pembuangan cylinder mesin dan pembongkaran mesin/ fasilitas tersebut untuk penggantian pelor roda (bearing), serta service dan overhaul besar ataupun kecil.
Yang dimaksud dengan preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi. Preventive maintenance ini sangat penting karena kegunaannya yang sangat efektif dalam menghadapi fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk dalam golongan ”critical unit”. Sebuah fasilitas atau peralatan produksi akan termasuk dalam golongan ”critical unit”, apabila :
a. Karusakan fasilitas atau peralatan tersebut akan membahayakan kesehatan atau keselamatan para pekerja
b. Kerusakan fasiliatas ini akan mempengaruhi kualitas dari produk yang dihasilkan
c. Kerusakanfasilitas tersebut akan menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi
d. Modal yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut atau harga diri dari fasilitas ini adalah cukup besar atau mahal.
Dalam prakteknya preventive maintenance yang dilakukan oleh perusahaan pabrik dapat dibedakan atas : Rountine Maintenance dan Periodic Maintenance.
Rountine Maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara rutin misalnya setiap hari. Sebagai contoh kegiatan rountine maintenance adalah pemebersihan fasilitas/ peralatan, pelumas (lubrication) atau pengecekan olinya, serta penegecekan isi bahan bakarnya dan mungkin termasuk pemanasan (warmingup) dari mesin-mesin selama beberapa menit sebelum dipakai beroperasi sepanjang hari.
Periodic Maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara periodic atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya setiap satu minggu sekali, lalu meningkat setiap bulan sekali, dan akhirnya setiap satu tahu sekali. Periodic maintenance dapat dilakukan pula dengan memekai lamanya jam kerja mesin atau fasilitas produksi tersebut sebagai jadwal kegiatan, misalnya setiap seratus jam kerja mesin sekali dan seterusnya. Jadi sifat kegiatan maintenanceini tetap secara periodic atau berkala. Kegiatan periodic mainntenance ini adalah jauh lebih berat daripada kegiatan rountine mainntenance. Sebagai contoh dari kegiatan periodic maintenance adalah pembongkaran carburator ataupun pembongkaran alat-alat di bagian sistem aliran bensin, penyetelan katup-katup pemasukan dan pembuangan cylinder mesin dan pembongkaran mesin/ fasilitas tersebut untuk penggantian pelor roda (bearing), serta service dan overhaul besar ataupun kecil.
Kali ini
Saya akan Membahas Tentang Cara Memaintenance CD - ROOM yang telah banyak
terkena debu hingga si media sulit untuk membaca kaset media , CEKIDOT :
Gambar
di atas adalah Sebuah Perangkat Keras yang Bernama CD - ROOM , CD-ROM adalah identik dalam tampilannya CD
audio, dan data disimpan dan diambil dalam cara yang sangat mirip (hanya
berbeda dari CD audio dalam standar yang digunakan untuk menyimpan data).
Disc terbuat
dari sebuah cakram tebal 1,2 mm plastik polikarbonat, dengan lapisan tipis
aluminium untuk membuat permukaan reflektif. Ukuran yang paling umum dari
CD-ROM disc adalah 120 mm diameter, meskipun standar CD mini yang lebih kecil
dengan diameter 80 mm, serta berbagai ukuran non-standar dan bentuk (misalnya,
kartu bisnis media ukuran) juga tersedia. Data disimpan pada disk sebagai
serangkaian lekukan-lekukan mikroskopis. Sebuah laser bersinar ke permukaan
reflektif dari disk untuk membaca pola lubang-lubang dan tanah
("lubang", dengan kesenjangan antara mereka disebut sebagai "tanah").
Karena kedalaman lubang sekitar satu-00:45-enam dari panjang gelombang sinar
laser digunakan untuk membaca disk, fase sinar yang dipantulkan adalah bergeser
dalam kaitannya dengan berkas yang masuk, menyebabkan interferensi destruktif
dan mengurangi intensitas sinar yang dipantulkan itu . Pola perubahan
intensitas sinar yang dipantulkan diubah menjadi data biner.
1. Pertama
Tama Siapkan Obeng , Tisu , dan Korek Kuping
2. Lalu Buka cassing atas CD - ROOM menggunakan obeng tsb :
2. Lalu Buka cassing atas CD - ROOM menggunakan obeng tsb :
3. Buka
Tempat Kaset di masukan atau tempat media masukan di letakan , karena ini
maintenance jadi membuka nya harus melewati PIN EMERGENCY , yaitu lubang kecil di bawah tempat kaset
yang di gunakan untuk membuka tempat CD/KASET di letakan dengan menggunakan
sebuah JARUM :
4. Setelah
Tempat Kaset ( The Cassette ) Terbuka , Tarik keatas secara pelan pelan dan
hati hati :
5.
Lalu
buka Penahan Kaset CD yang ada/masih menempel pada case CD - ROOM :
6.
Setelah Semuanya Terlepas Dari Case CD - ROOM
lalu angkat motherboard si CD - ROOM tsb pelan pelan dari Case nya :
7.
Ketika Semuanya telah di buka , ambil Tisu atau
Korek kuping untuk membersihkan LENSA/ Pusat yang di gunakan untuk
membaca media masukan :
8.
Setelah selesai di bersihkan Kemudian Pasang
kembali Seluruh perangkat nya dan silahkan memakai kembali CD - ROOM Dan anda telah selesai dari MAINTENANCE .
0 comments: